banner 728x250

Rapat Akbar BEM Nasionalis, Polri: Kita Besar Karena Berbeda

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Koordinator staf ahli Kapolri, Irjen Pol Burhanuddin Andi mengingatkan bahwa perbedaan yang sudah terbentuk di Indonesia adalah kekuatan besar bangsa yang hidup dalam kebhinnekaan.

“Kita ini besar karena kita berbeda. Tapi kalau kita sebutkan perbedaan itu akan menjadi kekuataan yang dahsyat,” kata Irjen Pol Burhanuddin dalam konsolidasi nasional BEM Nasionalis di Universitas Jayabaya, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016).

banner 336x280

Kepada para mahasiswa, Irjen Pol Burhanuddin mencontohkan betapa beragamnya budaya dan kultur bangsa Indonesia, yakni dengan mengingatkan berbagai petuah orang tua mereka dari daerah masing-masing sebelum berangkat ke Jakarta, yang jelas beberapa ada yang memiliki perbedaan.

“Aceh miliki kultur budaya yang berbeda dengan Jawa. Saya yakin yang hadir di sini tidak semua dari Jakarta. Pasti petuah-petuah yang Anda bawah dari kampung berbeda. Perbedaan inilah yang harus kita banggakan,” tegasnya.

Dalam keberagaman tersebut, ia juga mengingatkan bahwa ada Bhinneka Tunggal Ika yang dapat menyatukan segala keberagaman tersebut. Baik suku, ras, agama, dan perbedaan lainnya. Hanya saja, Irjen Pol Burhanuddin menegaskan jika prinsip Bhinneka Tunggal Ika bukan perkara yang hanya dihafalkan saja, namun harus benar-benar difahami secara menyeluruh dan diimplementasikan.

“Pada prinsipnya Bhinneka Tunggal Ika ini, bukan cuma hafal sejarahnya tapi harus menyadari perbedaan. Dan saya rasa untuk mencari jalan menyatu adalah mencari bagaimana caranya untuk menyatu,” tukasnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin juga menyampaikan amanah dari Jenderal Polisi Tito Karnavian. Ia mengatakan jika Kapolri berpesan bahwa banyak perbedaan yang ada di Indonesia, namun untuk mempersatukan keberagaman tersebut, perlu adanya pemahaman tentang perbedaan yang lebih mendalam bagi setiap elemen bangsa.

“Kapolri titip pesan soal Bhinneka Tunggal Ika yang dipandang perlu untuk memahami secara mendalam. Prinsip-prinsip (Kebhinnekaan) penting dalam membentuk persatuan dari keanekaragaman dalam berbangsa. Banyak agama dan aliran kepercayaan,” tutur Burhanuddin lagi.

Kapolri juga menekankan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukanlah faham sekterian apalagi hanya sebatas formalitas belaka.

“Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sekterian. Tidak dibenarkan merasa dirinya paling benar. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersikap formalistis yang bersifat semu,” lanjutnya.

“Teriak-teriak korupsi tahu dianya yang masuk (penjara). Banyak terjadi diantara kita. Bersifat devergen tapi tidak devergen,” kata Burhanuddin melanjutkan.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close