banner 728x250

Bentengi Umat dari Paham Radikal, Jadikan sebagai Tempat Masjid Pemersatu

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Moment Bulan Suci Ramadhan menjadi kesempatan istimewah bagi Umat Muslim untuk membina kebersamaan dan membina iman umat. Karena itu, Gerakan Muda Muslim Indonesia (GMMI) menggelar peringatan Nuzulul Quran bertajuk “Bentengi Umat dari Paham Radikal dan Jadikan Masjid sebagai Tempat Pemersatu Bukan Pemecah Belah” di Masjid Al-Hidayah, Jakarta Timur, Minggu (03/06/2018).

Maraknya radikalisme menuntut tokoh umat yang memahami ajaran Islam yang benar memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam. Sehingga pembinaan iman umat itu tanggung jawab bersama baik secara pribadi maupun kelembagaan. Apalagi di tengah merebaknya paham radikalisme di Indonesia.

banner 336x280

Ustadz Ariyadi mengakui momentum pilkada serentak 2018 ini dimanfaatkan oleh kalangan elit dan parpol untuk memperkuat “kuda-kuda” guna menyambut tahun politik 2019 yang lebih panas. Sehingga dia mengingatkan agar masyarakat untuk tidak ikut-ikutan terbawa suasana panas tersebut hanya gara-gara perbedaan pilihan politik.

“2019 ini kan mau ada pemilihan presiden, yang mau gerakan ganti presiden silahkan, mau yang lanjutkan dua periode juga silahkan, jangan sampai karena berbeda pembangunan masjid ini tidak dilanjutkan,” terang dia.

Selain itu, dia mengecam jika ada sesama muslim saling mengkafirkan satu sama lain. “Janganlah kita meributkan hal-hal kecil, saling mengkafirkan antar umat Islam, marilah kita saling berlomba dalam menyebarkan kebaikan,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Ustadz Khusnul Muhtadi agar bisa menjaga lisan dari menyampaikan ujaran kebencian.

“Imam Al-Ghazali mengajarkan kepada kita, cara bersyukur yang pertama adalah syukur bil lisan, yakni dengan menghindari untuk berkata kotor, memfitnah, serta mencaci maki antar sesama muslim,” ujar Muhtadi.

Dia juga menyampaikan, ujaran kebencian antar sesama ini dapat berdampak buruk bagi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kita saksikan, gara-gara lisan yang saling mengejek, saling menghina bisa memicu adanya tawuran antar kampung,” ungkapnya.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close