banner 728x250

GP Anshor : Generasi Muda Harus Waspada, Radikalisme Kini Rambah Konten Digital

  • Bagikan
banner 468x60

CIAMIS – Gerakan Pemuda Anshor Kabupaten Ciamis menyoroti maraknya terorisme dan radikalisme yang diakibatkan dimensi dunia digital.

Menurut Ketua GP Anshor Kabupaten Ciamis Maulana Sidik, terancamnya generasi muda menjadi sasaran doktrin perpecahan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi dalam enam bulan terakhir, di wilayah hukum Polres Ciamis (Ciamis dan Pangandaran) diketahui ada enam tersangka teroris yang berhasil diciduk Tim Densus 88.

banner 336x280

Pihaknya pun mengimbau seluruh generasi milenial untuk menghindari konten digital yang bermuara dari organisasi yang sudah dilarang dan bersifat ilegal.

“Justru, kami Pimpinan Cabang GP Anshor menyarankan generasi milenial untuk mengikuti dan menyimak konten digital berahlak baik dan bersarat ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah,” ungkapnya, Rabu (14/07/2021).

Hal yang sama dilontarkan Sekretaris PC Anshor Kabupaten Pangandaran, Muhlis Nawawi Aziz yang juga mengimbau masyarakat menjaga kondisifitas keamanan lingkungan masing-masing.

Menurutnya, maraknya ajaran radikalisme yang mengatasnamakan agama di lembaga pendidikan formal dan lembaga keagamaan atau pun di lingkungan masyarakat, diimbau agar masyarakat berkoordinasi dengan pihak berwenang jika ada indikasi ujaran kebencian dan bersifat provokatif.

“Orangtua harus lebih selektif memilih lembaga sekolah atau pun pendidikan keagamaan. Dan generasi milenial jangan mudah terprovokasi terhadap konten-konten di medsos,” tegasnya.

Maka itu, Muhlis juga mengajak masyarakat bersama-sama mengajarkan kepada generasi milenial Islam yang merangkangkul, Islam yang mengajak dan Islam yang rahmatan lil alamin untuk keutuhan Islam ahlussunnah wal jamaah dan keutuhan NKRI.

Sementara itu, Aktivis Muda Ciamis, Ust. Andy Ali Fikri mengingatkan, ummat Islam harus mencontoh nabi terutama dalam menyikapi berbagai permasalahan. Dirinya lebih menyoroti bagaimana Nabi dalam melakukan ekspansi dakwahnya.

Terkait pemahaman bagaimana melakukan metologi dakwah, Andy menjelaskan, ada dua hal yang jadi sandaran diantaranya sebagai agen moral bagaimana Nabi menyempurnaan ahlak dan amar ma’ruf nahi munkar sebagai agen humaniti.

“Sebagai Agent of moral harus kita tampilkan sekarang karena pola ini yang layak dilaksanakan dalam metologi dakwah. Dan amar ma’ruf nahi munkar sebagai agen humaniti, harus ada nilai kepedulian kemanusiaan, kepedulian terhadap siapa pun yang ada disekitar kita yang dalam keadaan tertindas, siapa pun itu,” jelasnya.

Menurut Andy, pendekatan mengenalkan Islam itu rahmatan lil alamin, bagaimana Islam dikenalkan secara humaniti, bagaimana cara mengenalkan Islam secara baik. Gambaran ini supaya tidak salah langkah dan tidak mencederai Islami.

“Perilaku-perilaku ekstrime yang terjadi hari ini apakah sudah sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi? Apa yang diajarkan Nabi? Apakah betul perilaku ekstrim itu menjadi solusi? Atau tindakan ekstrim itu akan melahirkan satu kemaslahatan atau malah melahirkan kemudhoratan? Ini harus menjadi renungan dan jadi bahan evaluasi agar langkah kedepan sebagai agen moral, agen ma’ruf nahi munkar humaniti berjalan, jangan sampai perliaku ekstrim akan merusak tatanan yang dihadapi hari ini,” pungkas Andy.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close