banner 728x250

PNIB : PA 212 Harus Dibubarkan, Biang Gaduh yang Mengganggu Ketentraman Rakyat

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Beredar di media sosial, e-poster provokasi dari kelompok PA212 dan sejenisnya yang akan berdemo ke istana esok, Senin 12/9.

Menanggapi seruan provokasi dari kelompok PA212 ini, Ketum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengecam keras rencana kelompok-kelompok yang menurutnya merupakan wadah terselubung para pendukung khilafah radikalisme terorisme eks FPI dan HTI.

banner 336x280

“Tindak tegas dan bubarkan PA 212! Mereka biang gaduh dan merusak ketentraman rakyat Indonesia,” ujar Gus Wal.

PNIB meminta kepada aparat keamanan agar menindak tegas kelompok PA212, dan juga agar pemerintah membubarkan PA 212 yang sudah bukan rahasia lagi adalah kelompok pengasong khilafah sarabpatinggenah.

Menurut Gus Wal, PA212 merupakan biang gaduh dan perusak ketentraman dan kedamaian rakyat Indonesia.

“Setiap kali PA 212 melakukan aksi, demo-demo nya pasti selalu ada kerusakan yang ditimbulkan. Masyarakat yang selalu dirugikan dalam hal ini,” kata Gus Wal.

Gus Wal menambahkan, “Jangan tipu dan bodohi rakyat. Jangan pernah berdemo dan mengatasnamakan membela kepentingan rakyat jika mengganggu ketertiban, ketentraman, kedamaian, dan keamanan rakyat, merusak fasilitas umum milik rakyat, dan ada misi terselubung untuk kudeta menumbangkan pemerintahan yang sah, dan mengganti Pancasila dasar negara dengan Khilafah.”

Gus Wal meminta Pemerintah harus bertindak tegas terhadap para provokator demo berjilid-jilid yang selalu bikin gaduh.

“Dan jelas PA212 merupakan wadah terselubung bagi para pengasong khilafah radikalisme terorisme, eks FPI dan HTI,” ucap Gus Wal.

Menurutnya, PA 212 sudah seharusnya dibubarkan oleh pemerintah karena hanya menjadi wadah bahaya laten FPI, HTI, radikalisme terorisme khilafah. Kelompok ini merupakan biang demo berjilid-jilid.

“Lihat saja demo berjilid-jilid yang mereka buat dengan gaduh dan rusuh,” tutur Gus Wal yang menengarai kelompok tersebut adalah biang pembuat rusuh di demo-demo yang ada.

Gus Wal juga meminta kepada aparat pemerintah agar menangkap tokoh-tokoh PA212 yang notabene adalah orang-orang eks-HTI/ FPI.

“Tangkap dan adili provokator dan para Dai Provokator yang menyerukan demo berjilid-jilid yang menimbulkan kegaduhan kerusuhan mengganggu kedamaian ketentraman kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, mengancam ketertiban keamanan bangsa negara dan keselamatan rakyat Indonesia,” tegas Gus Wal.

“Sebagaimana kita tahu, PA 212 sejak awal didirikannya hanyalah wadah maupun gerbong FPI HTI dll. yang sama-sama tidak ada bedanya dengan mereka, tak ada bedanya sama sekali selain mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup rakyat Indonesia dengan kegiatannya, gerakannya dan programnya,” tambah Gus Wal.

PNIB dan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke meminta pemerintah dan aparat penegak hukum lebih ekstra dalam menghadapi dan menanggulangi bahaya laten FPI HTI, PA 212, intoleransi radikalisme khilafah terorisme.

Gus Wal menjelaskan, “Yang lebih sangat berbahaya adalah apa yang mereka sampaikan dan ucapkan sangat meracuni generasi bangsa mendatang yakni anak cucu kita kelak, kalau mereka semua ini dibiarkan berbuat seenak wudelnya.”

“Jangan biarkan PA 212 yang isinya hanya FPI HTI dll. yang nyata dan jelas sudah dilarang terlarang keberadaannya dan dilarang berkegiatan nan menggunakan atribut juga simbolnya berbuat pongah di negeri ini yang merupakan negeri yang berlandaskan hukum,” sambungnya.

“Meskipun telah dibubarkan secara konstitusional dan dilarang kegiatan serta penggunaan simbol, logo nan atributnya, namun ternyata diam-diam FPI HTI masih terus bergeliat bergerak sangat massive sekali,” jelasnya.

Gus Wal juga memaparkan bahwa sebenarnya Kita sama-sama tahu dan paham jika PA 212 adalah sebuah wadah yang sejak awal isinya hanya FPI HTI saja, tak kurang dan tak lebih sebagian besar dan hampir seluruhnya mempunyai cita cita ingin mendirikan khilafah tahririyah di Indonesia.

Menurut Gus Wal, bahwa sejatinya mereka pasca dibubarkan tetap tidak berubah hati, pasca dibubarkan tetap tidak berubah hati, pikiran, cara maupun pola-nya, selalu merasa lebih memiliki wewenang dari hukum maupun ketentuan yang ditetapkan oleh negara.

Dan hal tersebut tentunya akan membahayakan keamanan, ketentraman ketertiban rakyat dan bangsa.

“Kami juga meminta kepada negara, dalam hal ini pemerintah mempertimbangkan untuk sementara mencabut hak-hak kewarganegaraan dan hak politik bagi para eks FPI HTI dan ormas terlarang lainya yang masih menyebarkan faham, ajaran ideologi khilafah, radikalisme, terorisme,” tambah Gus Wal.

“Bersama PNIB kita jaga lingkungan sekitar kita, desa dan kampung kita dari bahaya laten FPI HTI Radikalisme Terorisme,” pungkas Gus Wal.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close