Jakarta – Pengamat politik Fernando EMaS angkat suara mengenai polemik hinaan Rocky Gerung terhadap Jokowi hingga mengeluarkan perkataan seperti ‘Bajingan dan Tolol’.
Fernando menilai polemik yang berdampak pada kekecewaan Suku Dayak atas hinaan Rocky agar diserahkan kepada proses hukum yang berlaku sesuai dengan perundang-undangan.
“Kita serahkan kepada proses hukum yang berlaku karena ada Undang-Undang. Yang perlu menjadi catatan kita semua, perlu saya ingatkan kembali kata-kata bijak, jangan kita bertanya apa yang diberikan negara terhadap kita tetapi tanyalah apa yang sudah kita berikan kepada negara,” kata Fernando, Rabu (9/8/2023).
“Termasuk menjaga mulut kita itu kan sumbangsih kita, tidak membuat gaduh. Dengan kegaduhan yang dibuat akhirnya berapa anggaran negara yang keluar,” jelasnya lagi.
Seharusnya, kata Fernando, anggaran tersebut lebih baik untuk kepentingan lain bermanfaat untuk masyarakat namun akhirnya hingga mengerahkan aparat menjaga yang pro dan kontra terhadap pernyataan Rocky Gerung.
“Janganlah kita merasa paling hebat di negara ini, harus saling menghargai. Bagaimanapun juga persatuan itu tercipta, terwujud kalau kita menghargai. Jangan kita pingin dihargai tapi tidak bisa menghargai,” tegas Fernando.
“Akhirnya apa? Ketika pernyataan yang tidak patut dan ini menjadi pembenaran ini sama juga seperti virus, akhirnya menular. Kalau tidak disikapi dengan bijak dan baik pernyataan ini ada nanti tokoh A, tokoh B, tokoh C yang akan mengeluarkan pernyataan yang sama terhadap kepala negara.Ini kan tidak baik, tidak sehat untuk berdemokrasi,” tukasnya.
