banner 728x250

Warga NU Jangan Biarkan Wahabi Berkuasa, Gus Endar: Dukung Penuh KH. Ma’ruf Amin di 2019

  • Bagikan
banner 468x60

JAKARTA – Pembina dan Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak KH. R. Chaidar Muhaimin Afandi menegaskan jika ada warga Nahdlatul Ulama (NU) yang malah bergabung dengan kelompok yang selalu memusuhi NU, maka ia sudah berkhianat dengan amanahnya para ulama pendiri NU.

“Malu dengan Hadratusyseh KH. Hasyim Assyari, jika sampai Pilpres kali ini ada orang mengaku NU tidak mendukung KH. Maruf Amin yang jelas-jelas Rois Aam PBNU. Artinya ia telah membuka pintu untuk wahabi berkuasa,” tegas pria yang akrab disapa Gus Endar.

banner 336x280

Hal itu mengemuka dihadapan ratusan santri dan ulama Krapyak dalam acara pengajian Malam Jum’at, di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Kamis (21/2/2019).

Turut hadir juga Gus Zaki dan Habib Bilal.

“Tentukan sikap kita dan segera berjuang dengan cara memenangkan salah satu Paslon yang mana dapat menjaga Ahli Sunah Waljamaah. Jadi sudah jelas dalam Pilpres nanti pilihan kita siapa tidak lain tidak bukan adalah KH. Maruf Amin selaku Cawapres dari Capres Bpk. Ir H JOKO WIDODO,” terang Gus Endar.

Dikatakan Gus Endar, menjadi tanggungjawab bersama untuk menjaga Akidah Aswaja An Nahdliyah. Jangan biarkan Wahabi terus berusaha melenyapkan Aswaja di bumi Indonesia dengan cara merontokkan dan menghancurkan NU sebagai wadah dan penjaga ajaran ASWAJA.

“Upaya menghancurkan NU secara terang-terangan selama ini selalu gagal,” kata Gus Endar lagi.

Dijelaskannya, strategi mereka sekarang yaitu pertama memisahkan dan memperlebar jarak ulama (Kyai) dengan umatnya, jamiyyah (NU) dengan jamaahnya. Kedua jalur politik untuk merebut kekuasaan melalui Pileg dan Pilpres.

“Seluruh kekuatan Wahabi beserta kelompok yang selalu memusuhi NU bergabung dengan struktur politik, dan menjadi pendukung Capres 02,” sebut dia.

Masih kata Gus Endar, Pilpres tahun ini pertaruhan mereka untuk melenyapkan akidah Aswaja An Nahdliyah yang sudah turun temurun membumi di nusantara dan dijaga sungguh-sungguh oleh jamiyyah NU. Maka, kata dia, siapapun itu jika mengaku Nahdliyin, sudah bukan waktunya lagi untuk diam dan sembunyi.

“Tunjukan siapa kita, lakukan harokah, bangkit bergerak, terus berbuat. Sekarang banyak warga NU yang sudah terpapar dan terasuki virus kebencian kepada Presiden Jokowi karena masifnya propaganda, hoax dan fitnah keji. Mari kita kembali kepada jamiyyah NU, tadzim dengan guru, Samina Wa Athona, jangan malah terbimbing informasi hoax media sosial,” bebernya.

Seperti diketahui bahwa Pondok pesantren Al-Munawwir adalah salah satu Ponpes tertua di Yogyakarta dan merupakan lembaga pendidikan yang dalam khazanah ilmu dunia pesantren dikenal dengan istilah salaf yang hingga saat ini mampu bertahan dan bahkan terus berkembang dalam kiprahnya membangun bangsa dan negara. Pada perkembangan selanjutnya, ponpes ini tidak hanya mengkhususkan pendidikannya dalam bidang Al-Qur’an saja, melainkan merambat ke bidang ilmu yang lain, khususnya kitab-kitab kuning yang kemudian disusul dengan penerapan sistem madrasah (klasikal) yang melahirkan lembaga-lembaga pendidikan.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close